link matematika

Rabu, 25 Januari 2012

Pemfaktoran Aljabar

OLEH : Tri Wulandari
PEMFAKTORAN ALJABAR
Di kelas VII kalian telah mempelajari materi mengenai KPK dan FPB. Pada materi tersebut kalian telah mempelajari cara menentukan kelipatan dan faktor dari suatu bilangan. Coba ingat kembali cara menentukan faktor dari suatu bilangan. Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian depan telah kalian pelajari bahwa sifat distributif a(x + y) dapat dinyatakan sebagai berikut: ax + ay = a(x + y)

Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor yang sama. Dari bentuk ax + ay = a(x + y), a dan (x + y) merupakan faktor-faktor dari ax + ay. Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.

Pemfaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari bentuk aljabar tersebut. Sekarang, kalian akan mempelajari faktorisasi dari beberapa bentuk aljabar. Perhatikan uraian berikut:
1. Bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx – cx
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku atau lebih dan memiliki faktor sekutu dapat difaktorkan dengan menggunakan sifat distributif.
ax + ay + az + ... = a(x + y + z + ...)
ax + bx – cx = x(a + b – c)
2. Bentuk Selisih Dua Kuadrat x2 – y2
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat.
Dengan demikian, bentuk selisih dua kuadrat x2 – y2 dapat dinyatakan sebagai berikut:
x2 - y2= (x + y).(x - y)
3. Bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 perhatikan uraian berikut:
x2 + 2xy + y2 = (x + y) (x + y) = (x + y)2
x2 – 2xy + y2 = (x – y) (x – y) = (x – y)2
4. Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
Langkah-langkah memfaktorkan bentuk aljabar x2 + bx + c dengan c positif sebagai berikut:
– Pecah c menjadi perkalian faktor-faktornya.
– Tentukan pasangan bilangan yang berjumlah b.
Contoh:
(x + 2) (x + 3) = x2 + 3x + 2x + 6 = x2 + 5x + 6 ........... (dihasilkan suku tiga)
Sebaliknya, bentuk suku tiga x2 + 5x + 6 apabila difaktorkan menjadi x2 + 5x + 6 = (x + 2) (x + 3). Perhatikan bahwa bentuk aljabar x2 + 5x + 6 memenuhi bentuk x2 + bx + c.

Berdasarkan pengerjaan di atas, ternyata untuk memfaktorkan bentuk x2 + bx + c dilakukan dengan cara mencari dua bilangan real yang hasil kalinya sama dengan c dan jumlahnya sama dengan b. Misalkan x2 + bx + c sama dengan (x + m) (x + n).
x2 + bx + c = (x + m) (x + n) = x2 + mx + nx + mn = x2 + (m + n)x + mn
  1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
    Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.

    2. Perkalian
    Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.

    3. Perpangkatan
    Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n bilangan asli.
    Perhatikan uraian berikut:
    Contoh Perpangkatan Aljabar
    Gambar Segitiga Pascal
    Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.

    4. Pembagian

    Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

    5. Substitusi pada Bentuk Aljabar

    Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.

    6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar
    Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian faktor-faktor primanya.
BILANGAN BULAT
Pernahkah kalian memerhatikan termometer? Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di bawah 0oC digunakan tanda negatif. Pada tekanan 1 atmosfer, suhu air mendidih 100oC dan membeku pada suhu 0oC. Jika air berubah menjadi es, suhunya kurang dari 0oC. Misalkan, es bersuhu –7oC, artinya suhu es tersebut 7oC di bawah nol.

Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah:
- dapat memberikan contoh bilangan bulat;
- dapat menyatakan sebuah besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan negatif;
- dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan;
- dapat menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat bilangan bulat termasuk operasi campuran;
- dapat menentukan sifat-sifat perkalian dan pembagian bilangan negatif dengan negatif dan positif dengan negatif;
- dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat;
- dapat menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga bilangan bulat;
- dapat menemukan dan menggunakan sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan perpangkatan bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah.

Kata-Kata Kunci:
- bilangan bulat positif
- bilangan bulat negatif
- penjumlahan bilangan bulat
- pengurangan bilangan bulat
- perkalian bilangan bulat
- pembagian bilangan bulat
- perpangkatan dan akar bilangan bulat

1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.

2. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat.
a. Sifat tertutup

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
b. Sifat komutatif

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif

Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
d. Mempunyai unsur identitas

Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan.
e. Mempunyai invers

Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = 0. Invers dari a adalah –a, sedangkan invers dari –a adalah a.

3. Jika a dan b bilangan bulat maka berlaku a – b = a + (–b).

4. Operasi pengurangan pada bilangan bulat berlaku sifat tertutup.

5. Jika p dan q bilangan bulat maka
1) p x q = pq;
2) (–p) x q = –(p x q) = –pq;
3) p x (–q) = –(p x q) = –pq;
4) (–p) x (–q) = p x q = pq.

6. Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat berlaku sifat
a. tertutup terhadap operasi perkalian;
b. komutatif: p x q = q x p;
c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);
d. distributif perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r);
e. distributif perkalian terhadap pengurangan: p x (q – r) = (p x q) – (p x r).

7. Unsur identitas pada perkalian adalah 1, sehingga untuk setiap bilangan bulat p berlaku p x 1 = 1 x p = p.

8. Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian.

9. Pada operasi pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup.

10. Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.
a. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) sama kuat artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–).


Selasa, 17 Januari 2012

Operasi Aljabar kelas 8 semester 1



Oleh : Nola Anggita E.



 iSoal Terbimbing Untuk Pemahaman :

1. Sederhanakan bentuk-bentuk berikut :
a.7x + 3x
b.5a + 3b + a – 5b
c. (-3y2 + 2y – 4) + (2y2 – 3y + 5)
d. (2p3 + p – 5) – (2p2 + 3p – 4)
Penyelesaian :
a. 7x + 3x = ( .7. + .3. )x = ….
b. 5a + 3b + a – 5b = … + … + … + … = ( … + … )a + ( … – … )b = … ….
c. (-3y2 + 2y – 4) + (2y2 – 3y + 5) = … …. … … … …
= ( … ….)y2 + ( … …)y + ( … …)
= … …. …
d. (2p3 + p – 5) – (2p2 + 3p – 4)       = … …. … … … …
= … …. ( … …)p + ( … …)
= … …. … …
2.    Tentukan hasil perkalian berikut :
a.    5a  x  2b
b.    -3p x 4p
c. 6ab2 x -2a3b x 4b2


 Penyelesaian :
a.    5a  x  2b = 5 x a x 2 x b = 5 x 2 x a x b = ….
b.    -3p x 4p = …  x  …  x  …  x  … = …  x  …  x  …  x  … = ….
c.      6ab2 x -2a3b x 4b2 = … x … x … x … x … x … x … x …
= … x … x … x … x … x … x … x …
=       ….       x     …    x     ….
=    ……
3.    Jabarkan kemudian sederhanakan :
a.    3(2p – 3r)
b.   2(p – q) + 3p(p+q)
c. 3a(a – b) – 5(a2 – 2a + b)
4.    Jabarkan dan sederhanakan :
a.    (x – 3)(x + 1)
b.    (2s + t)(3s – 5t)
c.    (a2 + a)(3a + 2)
5.    Jabarkan dan sederhanakan :
a.    (2a + 1)2
b.    (10b – 2)2
c.    (-3n – 2m)2
Penyelesaian :
3.      a.    3(2p – 3r)     = 3x2p +3x(-3r)   = ….       ….

b.   (-3n – 2m)2 = …    …        ….      ….    ….   =  …   ….   ….   ….   …

4.       a.    (x – 3)(x + 1)     =  …   …   …   …   …    =  …   …   …
b.    (a2 + a)(3a + 2)     =  …   …   …   …   …     =  …   …   …
5.      a.    (2a + 1)2 = (2a + 1)(2a + 1)     = …  +  …  +  …  +  …     = …  +   …   +  …
b.    (10b – 2)2 = (10b – 2)(10b – 2)         = …  +  …  +  …  +  …
= …  +   …   +  …
c.    (-3n – 2m)2 = (-3n – 2m)(-3n – 2m)           = …  +  …  +  …  +  …
= …  +   …   +  …
Soal Latihan 1 :
1.    Sederhanakan :
a.    a(a – b) – b (b – c) – c(c – a)
b.    p2 +  p – 3 – p(p – 2) + 2p(3p + 1)
2.    Jabarkanlah :
a.    (2x + 3)(3x – 2)
b.    (2x2 – 5)(3x2 – x +2)
3.    Jabarkanlah :
a.    (3x + 2)2
b.    (4p – ½)2
4.    Jabarkan kemudian sederhanakan :
a.    2(x + 2)2 – (x + 1)2
b.    -3ab(2a2 + 4ab – 5b2)
c.    (3x + 2y)2 – (2x – 5y)2
5. Pembagian pada bentuk aljabar Selesaikan pembagian berikut :
a.    12ab : 3a
b.    16x2y3 : 12x3y

Penyelesaian :
a.    12ab : 3a = (12 : 3) x (a : a) x b = …..  x  ….  x  ….. = ……………….
b.    16x2y3 : 12x3y  =( ….  :  .…) x ( .… : .…) x ( .… : .…)
=  …….  x   ………  x  ……… =  …………..

Menentukan Faktor-faktor Bentuk Aljabar Memfaktorkan suatu bentuk aljabar artinya adalah mengubah bentuk penjumlahan/pengurangan suku-suku menjadi bentuk perkalian dari factor-faktornya. Perkalian bentuk aljabar terdiri dari 5 macam, yaitu :
1.    Bentuk aljabar yang memiliki factor persekutuan, contoh : Faktorkanlah
bentuk :
a.    12x3 + 8x2 – 6x
b.    10a2b – 15a3b2 + 20a2b2
Penyelesaian :
a.    12x3 + 8x2 – 6x = 2.6.x.x.x + 2.4.x.x – 2.3.x
= 2x(6x2 + 4x – 3)
b.    10a2b – 15a3b2 + 20a2b2 = 5.2.a.a.b – 5.3.a.a.a.b.b + 5.a.a.b.b
= 5a2b (2 – 3ab + b)
2.    Pemfaktoran bentuk a2 ± 2ab + b2
Rumus : a2 + 2ab + b2 = (a + b)2 a2 – 2ab + b2 = (a – b)2
contoh : Faktorkanlah :
a.    16x4 + 56x2y2 + 49y4
b.    36a2 – 60ab + 25b2
Penyelesaian
a.    16x4 + 56x2y2 + 49y2 = (4x2)2 + 2.(4x2).(7y2) + (7y2)2
= ( …  + …)(…  +  …)
b.    36a2 – 60ab + 25b2 = ( … )2 – 2.( … ).( … ) + ( … )2
= ( …  + …)(…  +  …)
3.    Pemfaktoran bentuk selisih dua kuadrat
Rumus : a2 – b2 = (a + b)(a – b)
Contoh soal : Faktorkanlah :
a.    y2 – 144
b.    9x2 – 64
c.    3a2 – 48
Penyelesaian :
a.    y2 – 144 = (y)2 – (12)2 = (y + 12)(y – 12)
b.    9x2 – 64 = (3x)2 – (8)2 = ( …  + … )( … – … )
c.    3a2 – 48 = 3(a2 – 16) = 3{( … )2 – ( … )2)
= 3( … + … )( … – … )
4.    Pemfaktoran bentuk : x2 + bx + c , dimana b dan c bilangan real
Rumus : x2 + bx + c = (x + p)(x + q) dimana b = p + q dan c = p x q
Contoh soal :
Faktorkanlah :
a.    m2 – 15m + 14
b.    x2 + 16x – 36
c.    X2 – 5xy – 24y2
Penyelesaian :
a.    m2 – 15m + 14 = (m – 1)(m – 14)
b.    x2 + 16x – 36 = (x + …)(x – …)
c.    x2 – 5xy – 24y2 = (x + …)(x – …)
5.    Pemfaktoran bentuk : ax2 + bx + c dimana a,b, dan c bilangan real & a ≠ 1
Cara penyelesaian : terlebih dahulu “ bx “ diuraikan menjadi dua suku dengan aturan : ax2 + bx + c = ax2 + rx + sx + c, dimana r dan s adalah dua bilangan dengan syarat jika dikali hasilnya = a x c dan jika dijumlah = b.  r x s = a x c dan r + s = b
Contoh soal :
Faktorkanlah :
a.    5x2 + 13x + 6
b.    10p2 – 7p – 12
c.    8x2 – 26xy + 15y2
Penyelesaian :
a.    5x2 + 13x + 6     = 5x2 + 10x + 3x + 6
= 5x(x + 2) + 3(x + 2)
= (x + 2)(5x +3)
b.    10p2 – 7p – 12  = 10p2 + ….  – ….  – 12
= … ( … + … ) – … ( … + … )
= ( …. + …. )( …. – …. )
c.    8x2 – 26xy + 15y2 = 8x2 – ….  – ….  + 15y2
= … ( … – … ) – … ( … – … )
= ( …. – …. )( …. – …. )
Soal Latihan 2 :
Faktorkanlah selengkapnya :
1.    8p2q – 12pq2
2.    3abc + 6ab – 9bc
3.    y4 – 16
4.    2x4 – 32
5.    p4 – (2p – q)2
6.    n2 – 14n + 24
7.    x2 – 5px + 6p2
8.    2x2 + 7x + 6
9.    6y2 – y – 2
10.    2x2 – 5px + 3p

LATIHAN ULANGAN BAB 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.    Bentuk paling sederhana dari 5x + 3y – 2 – x + y + 2 adalah …
a.    4x + 3y        c. 4x + 3y – 4
b.    4x + 4y       d. 4x + 4y – 4
2.    Jumlah dari 2p + 3q – 4 dan p – 3q + 2 adalah ..
a.    2p – 2         c. 2p – 6
b.    3p – 2        d. 3p – 6
3.    Hasil pengurangan 6a2 – 12a dari 7a2 + 2a adalah …
a.   –a2 – 14a     c. a2 – 10a
b.    –a2 – 10a    d. a2 + 14a
4.    Hasil dari (p – 3q)(2p – 5q) adalah …
a.    2p2 – 11pq – 15q2
b.    2p2 + 11pq – 15q2
c.    2p2 – pq – 15q2
d.    2p2 + pq – 15q2
5.    (3x + 2y)(9x2 – 6xy + 4y2) = …
a.    27x3 + 8y3 .
b.    27x3 – 8y3 .
c.    27x3 + 24xy2 – 8y3 .
d.    27x3 – 36x2y – 8y3 .
6.    Hasil dari (4p – 5q)2 adalah …
a.    16p2 – 20pq + 25q2
b.    16p2 – 20pq – 25q2
c.    16p2 – 40pq + 25q2
d.    16p2 – 40pq – 25q2
7.    Hasil dari (–2a –  )2 adalah …
a.    4a2 – 4 + 1/a2     c. 4a2 + 4 +  1/a2
b.    4a2 –4a + 1/a2    d. 4a2 – 4a +  1/a2
8.    (2a + 3)2 – (a – 4)2 = …
a.    3a2 – 7    c. 3a2 + 4a + 25
b.    3a2 + 25    d. 3a2 + 20a – 7
9.    Pemfaktoran dari 6x2y – 8xy2 adalah …
a.    2xy(3x – 4xy)    c. 2xy(3x – 4y)
b.    2xy(3x – 6xy)    d. 2xy(3x – 6y)
10.    Pemfaktoran dari p(x + y) – q(x + y) adalah …
a.    (x + y)(p + q)    c. (x – y)(p + q)
b.    (x + y)(p – q)    d. (x – y)(p – q)

Senin, 16 Januari 2012

Kesebangunan dan Kongruensi

Oleh: Putri Kartikasari

KESEBANGUNAN DAN KONGRUENSI
Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen, mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen, serta menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.
Dua bangun dikatakan sebangun jika
a. panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut memiliki perbandingan senilai
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut sama besar.
2. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen.
3. Syarat dua segitiga sebangun adalah sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Syarat dua segitiga kongruen:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (s.s.s)
b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s)
c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sd.s.sd)
d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang (sd.sd.s).

Rabu, 04 Januari 2012

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Welcome in Warung Matematika SMP N 5 PATI
Hay teman'' jgn lupa knjungi blogger ini, asyiiix lh0ww.....
kmi mnyediakan brbagai mcam materi MATEMATIKA dr kls 7 - 9 + pembahasan

DON'T FORGET !!!!